Jumat, 31 Mei 2024

 

Menerima Lupa

Oleh : Miranda F., S.Pd. 

“Ya Tuhanku, apabila sifat lupa yang ada pada diri ini baik bagi hamba, maka tambahkanlah kelupaan ini." Kalimat yang pernah aku ucapkan beberapa tahun yang lalu ketika berada pada situasi terpuruk. Sampai saat ini, kalimat itu juga yang menjadi kekuatan untuk menghadapi berbagai masalah yang hadir dalam hidup.

Lupa adalah sifat fitrah yang ada dalam diri manusia. Terkadang sifat tersebut sangat mengganggu dalam aktivitas keseharian. Hal-hal yang kecil dan dianggap sepele pun sering dilupakan. Misalnya, lupa menaruh barang, lupa jalan, lupa nama seseorang, dan lainnya. Sehingga sifat lupa menjadi hal yang tidak menyenangkan bagi seseorang.

Harus disadari bahwa sifat lupa juga anugerah dari Tuhan. Lupa juga bisa menghapus luka yang ada di pikiran dan di hati. Ketika ada situasi yang tidak menyenangkan, menyakitkan, angan-angan, ambisi, obsesi, bahkan trauma, secara alamiah hal tersebut pasti tertanam dalam pikiran. Lama kelamaan akan menjadi boomerang bagi diri sendiri. Pada akhirnya pikiran menjadi kacau, stres, dendam, maupun sakit hati.

Maka dari itu, Tuhan menitipkan sifat lupa kepada manusia agar pikiran stabil dan hati tidak terbebani. Ibarat kertas yang ditulis dengan tinta, dihapus dengan penghapus. Seperti teknologi pada sebuah komputerpun memiliki menu delete.

Hakikatnya lupa itu harus ada pada diri manusia agar menjadi tameng dari hal-hal keduniawian (ambisi ingin mempunyai dan menguasai) yang menjadi hijab atau penghalang dari mengingat siapa yang menciptakan diri, yaitu Allah Subhanahu wa ta'ala. Belajar lupa agar selalu mengingat-Nya.

Dari pengalaman hidup yang aku jalani, aku merenungi dan memahami dibalik sifat lupa begitu besar manfaat yang dirasa. Memang tidak mudah berdamai dengan diri sendiri. Tetapi dengan tekat dan proses yang panjang, semua permasalahan yang dihadapi pasti dapat dilalui dengan ringan.

"Ya Tuhanku, apabila sifat lupa yang ada pada diri ini baik bagi hamba, maka tambahkanlah kelupaan ini. Agar hamba terus selalu mengingat-Mu di setiap hela napasku, duhai Tuhan yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang"

 

Hikmah : Sifat lupa manusia dalam diri manusia dapat diambil pelajaran bahwa segala sesuatu yang membebani hati dan pikiran bisa dilupakan dengan jalan ikhlas.

Jumat, 11 Agustus 2023

BUNGA TELANG DAN MANFAATNYA



BUNGA TELANG DAN MANFAATNYA


 

Bunga Telang (Clitoria ternatea), yang juga dikenal sebagai Butterfly Pea karena bentuknya yang menyerupai kupu-kupu, adalah tanaman yang memiliki banyak manfaat kesehatan yang sering kali tidak diketahui oleh banyak orang. Tanaman ini diyakini berasal dari Amerika Selatan bagian tengah dan menyebar ke daerah tropis, termasuk Indonesia, sejak abad ke-19. Di Indonesia, bunga telang memiliki beragam nama lokal seperti bunga biru, bunga kelentit, kembang teleng, dan masih banyak lagi.

Kandungan fitokimia yang kaya dalam bunga telang memberikan potensi berbagai manfaat kesehatan yang jarang diketahui oleh banyak orang. Salah satu manfaat utama bunga ini adalah kemampuannya sebagai antioksidan, yang membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Antioksidan ini dapat membantu mengurangi risiko penyakit kronis seperti penyakit jantung, kanker, dan penuaan dini.

Untuk mengambil manfaat dari bunga telang, ada beberapa cara yang dapat dilakukan. Salah satu cara yang umum adalah dengan menyeduh bunga telang dalam air panas untuk membuat teh. Tehnya memiliki warna biru yang menarik dan dapat dinikmati baik dalam keadaan hangat maupun dingin.

Manfaat Bunga Telang Untuk Kesehatan

Bunga Telang (Clitoria ternatea) adalah tumbuhan yang terkenal di Indonesia, terutama di daerah Jawa dan Bali. Tumbuhan ini memiliki kelopak bunga yang indah dengan warna ungu kebiruan, dan juga memiliki banyak manfaat penting bagi kesehatan manusia.

  1. Mempertahankan kesehatan mata

    Bunga telang mengandung senyawa anthocyanin yang merupakan antioksidan kuat. Antioksidan ini dapat membantu melindungi mata dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas dan penuaan. Mereka juga dapat meningkatkan sirkulasi darah di mata dan memperbaiki penglihatan.

  2. Meningkatkan kekebalan tubuh

    Senyawa flavonoid dan saponin dalam bunga telang dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh manusia. Mereka memiliki sifat anti inflamasi dan antioksidan yang membantu melawan infeksi dan menjaga tubuh tetap sehat.

  3. Mengatasi gejala depresi

    Bunga telang mengandung senyawa serotonin, yang dikenal sebagai “hormon kebahagiaan”. Serotonin membantu meningkatkan suasana hati dan mengatasi gejala depresi. Namun, penting untuk dicatat bahwa untuk mengatasi depresi yang serius, diperlukan perawatan medis yang tepat.

  4. Menjaga kesehatan otak

    Senyawa anthocyanin dalam bunga tersebut memiliki sifat antioksidan dan antiinflamasi yang dapat membantu melindungi sel-sel otak dari kerusakan oksidatif dan peradangan. Ini dapat membantu menjaga kesehatan otak dan mencegah penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer.

  5. Menurunkan risiko penyakit jantung

    Flavonoid dan saponin dalam ini memiliki efek positif pada kesehatan jantung. Mereka dapat membantu meningkatkan fungsi pembuluh darah, mengurangi peradangan, menurunkan tekanan darah, dan mengurangi risiko penyakit jantung.

  6. Mengatur diabetes

    Senyawa antosianin pada bunganya membantu mengurangi resistensi insulin, meningkatkan sensitivitas insulin, dan mengontrol kadar gula darah pada penderita diabetes. Namun, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk pengelolaan yang tepat bagi penderita diabetes.

  7. Merawat kesehatan kulit

    Membantu melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas dan menjaga kulit tetap sehat. Mereka juga dapat membantu mengurangi inflamasi kulit dan mencegah penuaan dini.

  8. Mengatasi insomnia

    Serotonin yang terkandung dalam bunga telang memiliki efek menenangkan dan dapat membantu mengatasi masalah insomnia serta meningkatkan kualitas tidur. Konsumsi teh bunga telang sebelum tidur dapat memberikan efek menenangkan.

  9. Menjaga kesehatan pencernaan

    Flavonoid dan saponin dalam bunga telang dapat membantu meningkatkan kesehatan pencernaan dengan merangsang produksi enzim pencernaan, meningkatkan mobilitas usus, dan mengurangi peradangan di saluran pencernaan. Hal ini dapat membantu mencegah gangguan pencernaan seperti sembelit dan diare.

  10. Mengatasi masalah pernapasan

    Mengandung senyawa anti inflamasi yang dapat membantu mengatasi masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis. Senyawa tersebut dapat membantu mengurangi peradangan saluran pernapasan dan memperluas bronkus, sehingga memudahkan pernapasan.

Bunga telang adalah tanaman yang memiliki potensi manfaat kesehatan yang jarang diketahui. Kandungan fitokimianya yang kaya memberikan sifat antioksidan, antibakteri, anti-inflamasi, antiparasit, dan potensi lain yang dapat mendukung kesehatan tubuh secara keseluruhan.


Sumber artikel: https://faperta.umsu.ac.id

Kamis, 27 Juli 2023

Pagi yang Indah


 

Jiwa yang Tenang

 



Puncak dari ketenangan jiwa hakikatnya bahwa kita tidak punya apa-apa, melainkan semuanya adalah anugerah dari Allah. Hilangkan keakuan yang ada pada diri karena semuanya titipan pasti akan dipinta kembali kepada Allah yang maha suci.

Rabu, 17 Desember 2014

Suka-suka : Spesifikasi Kata Jatuh dalam Bahasa Banjar

 
Spesifikasi Kata Jatuh dalam Bahasa Banjar


    Bahasa Banjar merupakan bahasa dari suku Banjar yang berasal di Kalimantan Selatan. Pengaruh bahasa Banjar berasal dari budaya melayu, sebagian dari suku pendatang seperti Jawa, Sunda, Madura, dan Bugis. Dalam hal ini, bahasa Banjar memiliki kata yang mirip dengan bahasa Indonesia. Tetapi ada juga untuk sebuah kata dalam makna banyak, bahasa Banjar pun memiliki kata dari bahasa Indonesia dengan arti yang beragam dan detail. Misalnya kata ‘jatuh’. Berikut spesifikasi makna jatuh dalam bahasa Banjar:

1.       Tajarungkup : jatuh tersandung seperti orang menangkap kodok

2.       Tatiharap : jatuh tertelungkup

3.       Tarabah : jatuh ke samping, biasanya pohon atau kendaraan

4.       Tadangsar : jatuh karena lantai licin/ada genangan

5.       Tahantak : jatuh dengan posisi pantat terlebih dulu

6.       Tekipai : jatuh ditiup angin

7.       Tasarudup : jatuh ke depan dengan kepala lebih dulu

8.       Tajuramba : jatuh ke depan karena tersandung

9.       Tajungkang : jatuh ke belakang

10.   Tatilambung : jatuh karena ditendang

11.   Takudadar : jatuh terseret

12.   Talingsir : jatuh terpeleset

13.   Tapulanting : jatuh sangat jauh dan melambung ke atas

14.   Tacalubuk : jatuh ke tempat becek atau lumpur

15.   Tacabur : jatuh ke air

16.   Tagulinding : jatuh berputar-putar
 
Selain itu, ada kata yang khusus dari bahasa Banjar yang artinya nyaris atau hampir jatuh yaitu, “maintil” dan jatuh benda posisi melengkung seperti peluru yaitu, “malacung”.


 Sumber : fanpage fb Bubuhan Banjar Balucuan dan diakuin.blogspot.com

Kamis, 04 Desember 2014

Kilas Materi : Ungkapan dan Peribahasa

UNGKAPAN DAN PERIBAHASA


Oleh : Miranda F., S.Pd.

A. UNGKAPAN

Ungkapan atau idiom adalah kata atau gabungan kata yang maknanya sudah menyatu dan tidak dapat ditafsirkan dengan makna unsur yang membentuknya (menyatakan makna khusus).

MACAM-MACAM UNGKAPAN
1. Ungkapan dengan bagian tubuh 
2. Ungkapan dengan indra
3. Ungkapan dengan nama warna 
4. Ungkapan dengan nama benda alam 
5. Ungkapan dengan nama binatang 
6. Ungkapan dengan bagian tumbuh-tumbuhan 
7. Ungkapan dengan kata bilangan         

1.      Ungkapan dengan bagian tubuh
      Contoh:
      a. Jeng Sri memang tinggi hati. (sombong)
      b. Karena ucapan orang itu, Waluyo naik darah.  (marah)
      c. Itulah akibatnya kalau menjadi anak yang berkepala batu. (tidak mau menurut)

2.      Ungkapan dengan indra
      Contoh:
      a. Hati-hati terhadap orang yang besar mulut itu. (suka membual)
      b. Merah telinganya ketika ia dituduh sebagai koruptor. (marah)
      c. Karena mata gelap, dia mengamuk di kantor. (hilang kesabaran)

3.      Ungkapan dengan nama warna
      Contoh:
      a. Lebih baik berputih tulang daripada hidup menanggung malu seperti ini. (mati)
      b. Ketika kutinggalkan dulu engkau masih merah, sekarang sudah seorang jejaka.  (masih bayi)
       c. Perjanjian itu haruslah dibuat hitam di atas putih supaya ada bukti.  (tertulis)

4.      Ungkapan dengan nama benda alam
      Contoh:
a. Selama pertandingan sepak bola itu, benar-benar dia menjadi bintang lapangan. (pemain yang baik)
b. Pidatonya digaraminya dengan lelucon sehingga menarik para pendengarnya. (dibumbui; dihiasi)
c.  Jangan lekas percaya akan kabar angin itu. (kabar yang belum pasti; desas-desus)

5.      Ungkapan dengan nama binatang
      Contoh:
a.Lagi-lagi aku yang dikambinghitamkan bila timbul keributan di kelas. (orang yang dipersalahkan)
b.Maaf, aku  tak sudi kaujadikan aku sebagai kuda tunggangmu. (kausuruh-suruh untuk kepentinganmu)
a.Dasar kau berotak udang, soal semudah ini saja kau tak mengerti. (bodoh)

6.      Ungkapan dengan bagian tumbuh-tumbuhan
       Contoh:
       a. Kalau rasa permusuhan itu tidak dicabut sampai akar-akarnya, hubungan kalian tak pernah baik.
     (dihilangkan benar-benar)
b. “Gema Tanah Air” sebuah bunga rampai yang disusun oleh H.B. Jassin. (buku yang berisi kumpulan karangan beberapa orang)
c.  Segala pekerjaannya hampir tak ada yang berbuah. (berhasil)

7.      Ungkapan dengan kata bilangan
Contoh:
a.      Kalau bekerja dengan setengah hati, hasilnya kurang memuaskan.  (tidak sungguh-sungguh)
b.      Janganlah seperti pepatah: Masuk tiga keluar empat. (pengeluaran lebih besar daripada penghasilan)
c.       Keduanya telah mengadakan pertemuan empat mata kemarin. (pertemuan rahasia)

B. PERIBAHASA

1)      Kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya dan biasanya mengiaskan maksud tertentu.
2)      ungkapan atau  kalimat-kalimat  ringkas, padat yang berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku.

Jenis Peribahasa 
1. Pepatah 
2. Perumpamaan
3. Pemeo
4. Ungkapan


1.       Pepatah :  Jenis peribahasa yang berisi nasihat atau ajaran dari orang tua-tua.

Contoh:
a. Air tenang menghayutkan.  (orang pendiam, tetapi berilmu banyak)
b. Berjalan pelihara kaki, berkata pelihara lidah. ( dalam melakukan suatu pekerjaan hendaknya selalu berhati-hati)

2.       Perumpamaan
      Jenis peribahasa yang berisi perbandingan   yang menggunakan kata seperti, bagai, bak, laksana, dan lainnya.

Contoh:

a. Seperti pungguk merindukan bulan. (mengharapkan sesuatu yang tidak mungkin tercapai)

b. Laksana burung dalam sangkar. (seseorang yang terikat oleh keadaan)


3.       Pemeo

       Jenis peribahasa yang biasanya digunakan untuk semboyan.

       Contoh:

       a. Esa hilang, dua terbilang. (terus berusaha hingga tercapai cita-cita)

       b. Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh. (seiya sekata atau bersatu padu)


4.   Ungkapan

       Gabungan kata yang maknanya sudah menyatu dan tidak ditafsirkan dengan makna unsur yang membentuknya.

Contoh:

a.    Mereka sudah banyak makan garam dalam hal itu. (banyak pengalaman)

b.   Hati-hati terhadapnya, ia terkenal si panjang tangan. (suka mencuri)



Referensi : Kamus Ungkapan dan peribahasa
 



 

Setiap Perkataan adalah Doa

Setiap Perkataan adalah Doa 

Kita sering mendengar Kata orang “Mulutmu Harimaumu, yang akan menerkammu”. Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda:” Yang dikatakan muslim itu adalah manusia selamat dari bahaya lidah dan tangannya”. Imam Ali Radhiallahu’anhu berkata:”Hati yang jahat terletak pada mulutnya, dan mulut yang baik, terletak pada hatinya”. Terkadang kita sebagai manusia yang penuh dengan segala kekurangan dan kelebihan, akan selalu dihadapi dengan segala macam problematika kehidupan. 

Terkadang kita menghadapi berbagai benturan yang sama sekali kehadirannya tidak diundang dan tidak terbersit dalam pikiran kita, dimana segala yang terjadi diluar prediksi kita sebelumnya. Di saat kita sedang mengendarai motor, tiba-tiba ditengah jalan ada saja mobil yang menyerocos, hal ini akan menimbulkan rasa sakit dihati kita, maka seringnya terjadi keluar kata-kata yang kurang enak kedengaran sama sekali ditelinga siapa saja mendengarnya, cacian makian akan keluar dari mulut kita dari lidah kita.

 Ketika seorang ibu, melihat kenakalan anak-anaknya, tanpa disadari juga keluar kata-kata yang sama sekali seharusnya hal itu tidak pantas dikeluarkan dari mulut seorang ibu terhadap anaknya:” Anak sialan, anak kurang ajar, anak tak tau diuntung, dan sebagainya”, seorang ibu kurang menyadari akan sabda Rasulullah :” Kullu kalam addu’a, setiap perkataan itu adalah merupakan do’a”.

Disaat seorang istri atau suami merasa disakiti pasangannya, tanpa disadari akan keluar cacian makian, baik kepada pasangannya, ataupun musuhnya, semua itu keluar dengan perasaan emosi yang amat sangat, tanpa kita bisa menyadari, dan berusaha mencoba melatih diri kita untuk bisa menahan emosi, karena, Rasulullah bersabda : “ Bukanlah dikatakan berani bagi mereka yang dapat mengalahkan musuhnya, (yang bisa merasa memang atas sebuah pertikaian, perkelahian), yang dikatakan berani itu adalah mereka yang bisa menahan dirinya ketika dalam keadaan marah”. 

Kita jarang, atau kurang atau bahkan sama sekali tidak menyadari bahwa yang dikatakan sabar atas segala musibah adalah mereka yang bisa bersabar disaat menghadapi problema pertama sekali datang, bukan setelah itu. Hal ini dapat kita lihat dari sebuah hadits, dari cerita seorang ibu yang menghadapi musibah akan kematian keluarganya, saat itu Rasulullah memberikannya nasihat agar bersabar, apa kata perempuan itu pada Rasulullah, :” Anda tidak tau apa-apa”, setelah Rasulullah pergi, diberitahukanlah kepada perempuan itu bahwa yang menegurnya tadi adalah Rasulullah, dan ia datang kepada Rasulullah, apa jawab Rasulullah: ”Sesungguhnya dinamakan kesabaran itu adalah sabar ketika menghadapi goncangan yang pertama sekali.” wallahu'alam (dikutip dari berbagai sumber)