Kamis, 04 Desember 2014

Kilas Materi : Ungkapan dan Peribahasa

UNGKAPAN DAN PERIBAHASA


Oleh : Miranda F., S.Pd.

A. UNGKAPAN

Ungkapan atau idiom adalah kata atau gabungan kata yang maknanya sudah menyatu dan tidak dapat ditafsirkan dengan makna unsur yang membentuknya (menyatakan makna khusus).

MACAM-MACAM UNGKAPAN
1. Ungkapan dengan bagian tubuh 
2. Ungkapan dengan indra
3. Ungkapan dengan nama warna 
4. Ungkapan dengan nama benda alam 
5. Ungkapan dengan nama binatang 
6. Ungkapan dengan bagian tumbuh-tumbuhan 
7. Ungkapan dengan kata bilangan         

1.      Ungkapan dengan bagian tubuh
      Contoh:
      a. Jeng Sri memang tinggi hati. (sombong)
      b. Karena ucapan orang itu, Waluyo naik darah.  (marah)
      c. Itulah akibatnya kalau menjadi anak yang berkepala batu. (tidak mau menurut)

2.      Ungkapan dengan indra
      Contoh:
      a. Hati-hati terhadap orang yang besar mulut itu. (suka membual)
      b. Merah telinganya ketika ia dituduh sebagai koruptor. (marah)
      c. Karena mata gelap, dia mengamuk di kantor. (hilang kesabaran)

3.      Ungkapan dengan nama warna
      Contoh:
      a. Lebih baik berputih tulang daripada hidup menanggung malu seperti ini. (mati)
      b. Ketika kutinggalkan dulu engkau masih merah, sekarang sudah seorang jejaka.  (masih bayi)
       c. Perjanjian itu haruslah dibuat hitam di atas putih supaya ada bukti.  (tertulis)

4.      Ungkapan dengan nama benda alam
      Contoh:
a. Selama pertandingan sepak bola itu, benar-benar dia menjadi bintang lapangan. (pemain yang baik)
b. Pidatonya digaraminya dengan lelucon sehingga menarik para pendengarnya. (dibumbui; dihiasi)
c.  Jangan lekas percaya akan kabar angin itu. (kabar yang belum pasti; desas-desus)

5.      Ungkapan dengan nama binatang
      Contoh:
a.Lagi-lagi aku yang dikambinghitamkan bila timbul keributan di kelas. (orang yang dipersalahkan)
b.Maaf, aku  tak sudi kaujadikan aku sebagai kuda tunggangmu. (kausuruh-suruh untuk kepentinganmu)
a.Dasar kau berotak udang, soal semudah ini saja kau tak mengerti. (bodoh)

6.      Ungkapan dengan bagian tumbuh-tumbuhan
       Contoh:
       a. Kalau rasa permusuhan itu tidak dicabut sampai akar-akarnya, hubungan kalian tak pernah baik.
     (dihilangkan benar-benar)
b. “Gema Tanah Air” sebuah bunga rampai yang disusun oleh H.B. Jassin. (buku yang berisi kumpulan karangan beberapa orang)
c.  Segala pekerjaannya hampir tak ada yang berbuah. (berhasil)

7.      Ungkapan dengan kata bilangan
Contoh:
a.      Kalau bekerja dengan setengah hati, hasilnya kurang memuaskan.  (tidak sungguh-sungguh)
b.      Janganlah seperti pepatah: Masuk tiga keluar empat. (pengeluaran lebih besar daripada penghasilan)
c.       Keduanya telah mengadakan pertemuan empat mata kemarin. (pertemuan rahasia)

B. PERIBAHASA

1)      Kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya dan biasanya mengiaskan maksud tertentu.
2)      ungkapan atau  kalimat-kalimat  ringkas, padat yang berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku.

Jenis Peribahasa 
1. Pepatah 
2. Perumpamaan
3. Pemeo
4. Ungkapan


1.       Pepatah :  Jenis peribahasa yang berisi nasihat atau ajaran dari orang tua-tua.

Contoh:
a. Air tenang menghayutkan.  (orang pendiam, tetapi berilmu banyak)
b. Berjalan pelihara kaki, berkata pelihara lidah. ( dalam melakukan suatu pekerjaan hendaknya selalu berhati-hati)

2.       Perumpamaan
      Jenis peribahasa yang berisi perbandingan   yang menggunakan kata seperti, bagai, bak, laksana, dan lainnya.

Contoh:

a. Seperti pungguk merindukan bulan. (mengharapkan sesuatu yang tidak mungkin tercapai)

b. Laksana burung dalam sangkar. (seseorang yang terikat oleh keadaan)


3.       Pemeo

       Jenis peribahasa yang biasanya digunakan untuk semboyan.

       Contoh:

       a. Esa hilang, dua terbilang. (terus berusaha hingga tercapai cita-cita)

       b. Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh. (seiya sekata atau bersatu padu)


4.   Ungkapan

       Gabungan kata yang maknanya sudah menyatu dan tidak ditafsirkan dengan makna unsur yang membentuknya.

Contoh:

a.    Mereka sudah banyak makan garam dalam hal itu. (banyak pengalaman)

b.   Hati-hati terhadapnya, ia terkenal si panjang tangan. (suka mencuri)



Referensi : Kamus Ungkapan dan peribahasa
 



 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar