LAPORAN KEGIATAN
KEMAH KONSERVASI ALAM YANG DI ADAKAN
DI BUMI PERKEMAHAN CITALAHAB
TAHUN 2010
Di susun oleh :
GASPALA
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI ( SMAN) I CIKIDANG
CIKIDANG – SUKABUMI
2010
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Seiring
dengan perkembangan zaman dan tekhnologi yang semakin berkembang pesat, dan
taraf hidup masyarakat yang semakin meningkat serta pola fikir yang semakin
berkembang dapat kita rasakan dampak yang di timbulkan. Dampak positif yang
kita rasakan dari perkembangan tersebut yaitu adanya moderenisasi dimana kita di beri kemudahan dalam segala
hal, baik di bidang barang dan jasa, serta sumber daya manusia yang semakin
berkualitas, selain dari dampak positif yang di timbulkan, moderenisasi juga berdampak negatif, seperti global
warming (pemanasan global) yang di
sebabkan dari limbah kimia dan polusi udara yang di timbulkan dari industri
pabrik, dan kerusakan lingkungan yang di sebabkan oleh ulah manusia seperti illegal
logging (penebangan liar), polusi yang
disebabkan dari kendaraan bermotor.
Dari
berbagai hal diatas kita dapat merasakan dampak nyata dari kerusakan lingkungan
yang terjadi, banyak terjadi bencana alam yang tidak dapat diprediksi oleh
manusia sehingga banyak korban berjatuhan dari bencana tersebut. Berangkat dari
hal tersebut kami GASPALA tergugah dan
berinisiatif untuk melaksanakan kegiatan pendidikan lingkungan.
Tujuan
dari pendidikan lingkungan tersebut supaya kami paham betapa pentingnya peranan
alam bagi kelangsungan hidup manusia. Selain itu kegiatan tersebut juga dalam
rangka ulang tahun GASPALA serta mengisi liburan yang bersifat mendidik.
1.2
Tujuan
Tujuan
dari kegitan Kemah Konservasi Alam yang
Diadakan di Bumi Perkemahan Citalahab tahun 2010 ini untuk :
1. Memberikan gambaran kepada peserta
betapa pentingnya menjaga kelestarian alam
2. Melaksanakan pendidikan lingkungan
dan bagaimana cara menjaga lingkungan tersebut tetap lestari
3. Memberikan motovasi dan menanamkan
rasa cinta terhadap lngkungan tempat tinggal.
1.3
Sasaran
Yang
menjadi sasaran dalam kegiatan Kemah
Konservasi Alam yang Diadakan di Bumi Perkemahan Citalahab tahun 2010 ini
ditujukan bagi semua peserta kegiatan yaitu semua anggota GASPALA baik yang
masih aktif maupun yang sudah tidak aktif di sekolah.
1.4
Hasil yang di harapkan
Dari
pelaksanaan Kemah Konservasi Alam yang
Diadakan di Bumi Perkemahan Citalahab tahun 2010 ini diharapkan:
1. Peserta dapat lebih memahami betapa
pentingnya menjaga kelestarian alam
2. Peserta mendapatkan pendidikan
lingkungan dan mampu menerapkan terhadap kehidupan sehari-hari di lingkungan
sekitar
3. Peserta dapat termotivasi dalam
menanamkan rasa cinta dan rasa memiliki terhadap lingkungan.
BAB II
PELAKSANAAN
2.1
Waktu Pelaksanaan.
Kegiatan
Kemah Konservasi Alam yang Diadakan di
Bumi Perkemahan Citalahab tahun 2010 ini dilaksanakan pada tanggal 25-27
Desember 2010.
2.2
Strategi Pelaksanaan
Kegiatan
ini dilaksanakan dengan pola komunkasi secara tertulis, yaitu dengan memetakan,
merencanakan, dan menyusun elemen-elemen yang dibutuhkan dalam merencanakan dan
mendukung kegiatan Kemah Konservasi Alam
yang Diadakan di Bumi Perkemahan Citalahab tahun 2010. Dalam memetakan dan merencanakan
melalui beberapa tahap, yaitu wawancara dengan guide penelitian dari kader Taman Nasional Gunung Halimun – Salak (TNGHS),
serta kegiatan penelitian secara langsung yang di pandu oleh kader dari TNGHS
tentang populasi tumbuhan seperti jenis-jenis pohon, jamur, lumut, dan tanaman
obat-obatan, adapun penelitian mengenai jenis-jenis satwa tertuju pada elang
jawa, macan tutul, dan surili.
Selain
itu, data yang diperoleh dari kegiatan Kemah
Konservasi Alam yang Diadakan di Bumi Perkemahan Citalahab tahun 2010 juga
di analisa dan di fasilitasi oleh Taman Nasional Gunung Halimun – Salak
(TNGHS). Oleh sebab itu, data yang telah di rencanakan dan disusun merupakan
hasil penelitian dan wawancara dari kader TNGHS.
Proses
penyusunan laporan tentang kegiatan Kemah
Konservasi Alam yang Diadakan di Bumi Perkemahan Citalahab tahun 2010 melalui
beberapa tahap diantaranya: pengumpulan data, pengolahan, dan penyajian data.
Pada kegiatan ini dilakukan juga penelitian secara langsung terkait upaya
konservasi alam.
BAB III
HASIL KEGIATAN
3.1
Hasil yang dicapai
3.1.1
Informasi Umum
Taman
Nasional Gunung Halimun Salak ( TGHS ) merupakan salah satu taman nasional yang
sebagian besar kawasannya berupa ekosistem hutan hujan tropis pengunungan.
Berdasarkan SK Menteri Kehutanan No. 175/ Kpts – II / 2003, luas
kawasannya113.357 Ha dan terletak di provinsi jawa barat dan banten meliputi
kabupaten sukabumi, bogor dan lebak, “ Halimun” berasal dari bahasa sunda yang
dalam bahasa indonesia berarti kabut.
Ekosistem
TNGHS berperan penting dalam kehidupan, antara lain sebagai pengatur tata air
dan iuklim mikro, konservasi kehidupan liar, tempat penelitian, pendidikan
lingkungan, kegiatan ekowisata dan pelestarian budaya setempat. Hutan TNGHS ini
juga merupakan sumber air bagi masyarakat di sekitarnya termasuk kota- kota
besar seperti bogor, sukabumi, tangerang, rangkasbitung dan Jakarta.
3.1.2
Tumbuhan Di Taman Nasional Gunung
Halimun Salak
Diperkirakan
lebih dari a1.000 jenis tumbuhan terdapat dikawasan TNGHS. Berdasarkan
ketinggiannya di atas permukaan laut ( Dpl ), ekosistem hutan pengunungan dapat
diklarifikasikan dalam tiga zona, yaitu :
1. Zona colline, pada ketinggian 500 –
1000 m dpl, didominasi oleh pohon Rasamala (altingia excelsa) yang diameternya mencapai 1,5 meter.
2. Zona sub-montana, pada ketinggian
1000 – 1500 m dpl, di dominasi oleh pohon puspa (schima walichii) dan beberapa jenis tanaman fagaceae.
3. Zona montana, pada ketinggian
1500-2211 m dpl, di dominasi oleh fagaceae, antara lain: Castanopsis
spp., Lithocarpus spp., dan Quercus spp. Kantung semar (Nepenthes spp.) dan parahlar (depterocharpus
hasseltii) merupakan jenis tumbuhan
unik dan langka yang terdapat TNGHS. Khusus di gunung salak juga terdapat
vegetasi kawah.
Selain
itu juga tercatat anggrek (258 jenis), bambu (12 jenis), rotan (13 jenis), dan
berbgai jenis tanaman pangan, hias dan tanaman obat.
3.1.3
Satwa Di Taman Nasional Gunung
Halimun Salak
Satwa
yang hidup di TNGHS sangat beragam dan beberapa jenis diantaranya adalah jenis
langka dan dilindungi. Beberapa jenis mamalia yang terancam punah antara lain :
Macan tutul jawa (panthera pardus melas), Kucing hutan (prionailurus
bengalensis), Surili (presbytis
comata), Lutung (trachypithecus
auratus), Ajag (cuonalphinus), dan Sigung (mydaus javanensis). TNGHS juga
menjadi habitat yang baik bagi populasi primata langka dan endemik pulau jawa
(hylobates moloch) yang suaranya sering terdengar bersahut-sahutan di pagi dan
sore hari. untuk mengamati owa jawa, beberapa tempat yang dianjurkan dikunjungi
adalah cikaniki, gunung botol, gunung andan, atau gunung panenjoan.
Kawasan
TNGHS juga merupakan surga bagi berbagai jenis serangga yang unik dan indah
seperti kupu-kupu dan kumbang. Selain itu juga tercatat 244 jenis burung di
kawasan ini dan 32 diantaranya adalah endemik ppulau jawa, seperti elang jawa
(spizaetus bartelsi), Ciung – mungkal jawa (cochoa azurea), Celepuk jawa (otus
angelinae), dan lutung gunung (reinwardtii) yang merupakan jenis langka dan
terancam punah.
3.1.4
Stasiun Penelitian Cikanki
Stasiun
penelitian Cikaniki dibangun untuk mendukung kegiatan penelitian di TNGHS dan
juga digunakan untuk kegiatan ekowisata. Peneliti atau pengunung di Cikaniki
dapat menginap di wisma. Wisma ini mempunyai 5 kamar yang masing-masing
berkapasitas 4 orang.
3.1.5
Jembatan Kanopi
Jembatan
kanopi (Canopy Trail) terletak sekidar 200 m dari Stasiun penelitian Cikaniki.
Canopy trail ini terdiri dari 5 jembatan yang digantung diantara tajuk
pepohonan, dengan panjang sekitar 100 m, dan tinggi 25-30 m. Selain digunakan
sebagai sarana penelitian, jembatan ini juga di manfaatkan untuk wisata alam.
3.1.6
Pesona Cikaniki – Citalahab
Saat
ini, salah satu tempat yang dapat di kunjungi adalah Cikaniki – Citalahab
dikembangkan untuk mendulung kegiatan penelitian, pendidikan dan ekowisata.
Pengunjung dapat menukmati kegiatan alam bebas, misalnya berkemah, lintas alam,
fotografi, atau pengamatan burung. Perkebunan Teh Nirmala, Pabrik Teh, dan tempat pembuatan Gula Aren
juga dapat dikunjungi. Dikawasan ini juga terdapat air terjun yang indah,
antara lain : Curug Macan dan Curug Piit.
3.1.7
Buper dan Wisma Tamu Citalahab
Bumi
Perkemahan Citalahab terletak sekitar 2 km dari Stasiun Penelitian Cikaniki dan
telah di lengkapi kamar mandi.tidak jauh dari Bumi Perkemahan erdapat Wisma
Tamu Citalahab yang terdiri dari 6 kamar, masing-masing berkapsitas 3 orang.
Wisma ini dikelola oleh Kelompok Swadaya Masyarakat Warga Saluyu. Selain Wisma
Tamu, pengunjung juga dapat menyewa kamar di rumah masyarakat (homestay) untuk
lebih mengenal budaya setempat.
3.1.8
Jalur Pengamatan
Jalur
pengamatan ( Loop Trail) yang
panjangnya 3,8 km ini merupakan jalan setapak yang sudah dilengkapi oleh
pal HM ( Hekto Meter), papan petunjuk dan Shelter. Kegiatan interpretasi dapat
lebih dekat mengenal hutan dan alam Cikaniki-Citalahab.
3.2
Kendala yang dihadapi
Adapun kendala yang di hadapi :
a.
Cuaca yang kurang mendukung di
karenakan bertepatan dengan musim penghujan sehingga menghambat kegiatan yang
sudah di rencanakan.
b. Jalan yang cukup terjal karena
kondisi geografis yang berbukit dan curam sedikit menghambat perjalanan kami
saat melakukan penelitian tumbuhan dan satwa. Di tambah lagi ada diantara peserta
ada yang di hisap pacet.
c.
Suhu yang dingin mengakibatkan
sebagian peserta mengalami demam karena peserta masih pemula.
3.3
Tindak Lanjut Kegiatan
Upaya pengawasan dan evaluasi
dilakukan dengan melakukan pendampingan kepada para peserta oleh pihak Taman
Nasional Gunung Halimun – Salak (TNGHS). Hal ini dilakukan dalam rangka
mendukung program kegiatan yang telah direncanakan.
Selain itu, perlu adanya bimbingan
yang berkesinambungan untuk meningkatkan pengetahuan para peserta. Sebagai
wujud keseriusan para peserta dalam melaksanakan tugas yang telah direncanakan.
BAB IV
ANGGARAN
4.1
Pemasukan
a.
Iuran peserta Rp 40.000 x 29 orang = Rp 1.160.000,-
b. Iuran Senior =
Rp 320.000,-
c.
Kas =
Rp 80.000,-
Jumlah =
Rp 1.560.000,-
4.2
Pengeluaran
a.
Transportasi = Rp 800.000,-
b. Simaksi Rp 1.250 x 32 orang = Rp
40.000,-
c.
Penayangan film TNGHS = Rp 50.000,-
d. Guide Rp 75.000 x 2 orang = Rp 150.000,-
e.
Sewa Tempat Rp 20.000 x 9 tenda = Rp 180.000,-
f.
Konsumsi =
Rp 180.000,-
g.
P3K =
Rp 120.000,-
h.
Dokumentasi = Rp 40.000,-
Jumlah =
Rp 1.560.000,-
4.3
Rekapitulasi
a.
Pemasukan = Rp 1.560.000,-
b. Pengeluaran = Rp
1.560.000,-
Saldo =
Rp 0,-
BAB V
KEPANITIAAN
Ketua : Eeng Suherman
Wakil Ketua : Dede
Suryana
Bendahara : - Intan Purnama Alam
- Fery Irawan
Sekretaris : - Dewi Anisa Nolis
- Taufik Abu Bakar
Seksi Event Organizer : -
Ujang Suhandi
- Sutandi
- Firmansyah Nurul Anwar
Seksi Perlengkapan : - Hada Rustandar
- Rian
- Andi Riana
Seksi P3K : Tri
Ramdani
Seksi Dokumentasi : Yadih Sutisna
Seksi Keamanan : - Indra Gunawan
- Indra Lesmana
- Nopi zakaria
- Yusup Supriadi
- Abdul Rahman
BAB VI
PENUTUP
6.1
Kesimpulan
Terdapat
bebarapa hal yang dapat disimpulkan dalam kegiatan ini, banyak ilmu dan hikmah yang didapat oleh para
peserta, peserta diharapkan lebih memahami fungsi dari alam dan lingkungan
serta peserta dapat menerapkan apa yang telah diperoleh selama kegiatan dalam
kehidupan sehari – hari terutama di lingkungan tempat tinggalnya, dan dapat
memotivasi terhadap orang lain yang belum menyadari betapa pentingnya
lingkungan terhadap kelangsungan hidup manusia.
Tak
bisa dibayangkan jika manusia sudah lupa akan sang pencipta yang telah
menciptakan alam beserta isinya, yang bertujuan untuk diambil manfaatnya oleh
manusia dengan konsekuensi kita harus menjaganya supaya tetap lestari dan
mensyukurinya.
6.2
Saran
Dalam
mewujudkan tercapainya tujuan dari kegiatan Kemah Konservasi Alam yang Diadakan di Bumi Perkemahan Citalahab tahun
2010 maka perlu di lakukan langkah-sebagai berikut :
a.
Perlu adanya dukungan dari berbagi
pihak terkait tentang konservasi alam
Perlu adanya keseriusan dan kerjasama
para peserta.
LAMPIRAN
I
JADWAL KEGIATAN
No
|
Hari
|
Kegiatan
|
Waktu
|
1
|
Sabtu
|
Berangkat dari SMAN I CIKIDANG
|
10.00
|
Tiba di kantor TNGHS-kabandungan
|
11.00
|
Menyaksikan penayangan TNGHS
|
11.30
|
Berangkat menuju BUPER Citalahab
|
11.45
|
Tiba di BUPER Citalahab
|
14.30
|
Mendirikan tenda
|
15.00
|
ISOMA
|
15.30
|
Pembukaan Kegiatan oleh pembina
|
19.00
|
Pangwanoh
|
20.00
|
Pengukuhan anggota baru dan
pengurus
|
21.00
|
Jalan-jalan ke Taman Impian
|
22.00
|
2
|
Minggu
|
Bangun pagi, shalat shubuh dan
sarapan
|
04.00
|
Konservasi Alam
|
08.00
|
ISOMA
|
12.00
|
Refreshing ke Curug Macan
|
13.00
|
Pemantauan Elang Jawa
|
14.00
|
ISOMA
|
15.30
|
Relung Senja
|
19.00
|
Jalan-jalan ke Taman Impian
|
21.00
|
3
|
Senin
|
Bangun,shalat dan sarapan
|
04.00
|
Fun game
|
07.00
|
Ramah tamah
|
08.00
|
Bongkar tenda dan packing
|
10.00
|
Shalat dan makan
|
12.00
|
Persiapan pulang
|
12.30
|
Lampiran
II
Daftar Nama Peserta Kegiatan
No
|
Nama
|
Angkatan
|
1
|
Eeng Suherman
|
I
|
2
|
Dede Suryana
|
I
|
3
|
Sutandi
|
II
|
4
|
Hada Rustandar
|
II
|
5
|
Dewi Anisa Nolis
|
II
|
6
|
Ujang Suhandi
|
II
|
7
|
Indra Gunawan
|
III
|
8
|
Yadih Sutisna
|
IV
|
9
|
Indra Lesmana
|
IV
|
10
|
Intan Purnama Alam
|
VI
|
11
|
Andi
|
VI
|
12
|
Novi Zakaria
|
VI
|
13
|
Taufik Abu Bakar
|
VII
|
14
|
Tri Ramdani
|
VII
|
15
|
Yusuf
|
VII
|
16
|
Abdurrahman
|
VII
|
17
|
Rian
|
VII
|
18
|
Feri Irawan
|
VII
|
19
|
Lusi Susanti
|
VIII
|
20
|
D. Nurma
|
VIII
|
21
|
Laras
|
VIII
|
22
|
Pepi Kurnia
|
VIII
|
23
|
Ayu
|
VIII
|
24
|
Yuhaemi
|
VIII
|
25
|
Lela Nurlela
|
VIII
|
26
|
Hatifah
|
VIII
|
27
|
Maya Astri
|
VIII
|
28
|
Sinta Lestari
|
VIII
|
29
|
Reynaldi
|
VIII
|
30
|
Rizki Gumilar
|
VIII
|
31
|
Asep Saepul Bambang
|
VIII
|
32
|
Saepul Malik
|
VIII
|
33
|
Deden
|
VIII
|
34
|
Dimas
|
VIII
|
35
|
Ilham
|
VIII
|
Lampiran
III
BIODATA
GUIDE
Nama :
Ade Suryadi
Pekerjaan : Guide / kader TNGHS
Usia :
33 tahun
Tempat tinggal : Citalahab
Nama :
Odih
Pekerjaan : Guide / kader TNGHS
Usia :
42 tahun
Tempat tinggal : Pelabuhan Ratu
Nama :
Ahmad Munawar Sidik, S.Pd.I
Pekerjaan : Guide / kader TNGHS, Tenaga pengajar
Usia :
37 tahun
Tempat tinggal : Cibatu - Cikidang
Sumber: www.gaspala-smancik.blogspot.com